Friday, July 8, 2016

Tips yang paling berguna dalam kehidupan kuliah gua

photo credit: via photopin (license)
Buat kalian yang ngikutin blog gua, seharusnya kalian sudah tahu kalau gua itu mahasiswa DKV yang ngga bisa gambar. Jelas aja semester 1 dan semester 2 jadi semester yang paling beban bagi gua karena semua DKV di semua kampus itu pasti akan belajar membuat gambar manual di semester 1 dan 2nya. Dalam artian gua harus belajar gambar dengan pensil, pena, copic dan mewarnai dengan kuas, pensil warna, crayon secara manual.

Kalau dulu ada mahasiswa DKV yang datang promosi ke sekolah kalian. Biasanya mereka akan bilang "saya dulu ngga bisa gambar, tapi waktu kuliah DKV, Saya diajarin sampai bisa menggambar kaya sekarang". Percaya sama gua itu bullshit, mereka pasti udah jago gambar dari dulu sebelum kuliah.

Ketika lu kuliah, Dosen memang akan memberi lu teori-teori seni. Tapi pada akhirnya, teknik menggambar tetap harus dipelajari sendiri. Dan kalau lu lambat dalam belajar tekniknya, Dosen ngga akan ragu membuat kalian tidak lulus.

Gua kasih tahu, teknik gambar gua itu jauh dibawah rata-rata. Tapi gua ngga pernah namanya ngga lulus dalam pelajaran menggambar. Walau ada banyak faktor yang membuat gua ngga lulus, gua yakin banget faktor terbesar yang membuat gua bertahan sebagai mahasiswa DKV adalah tips ini :

"Kalau kuliah mau nilainya aman, duduk aja depan kelas."

Gua lupa siapa yang pertama kali ngasih tahu tips itu ke gua, tapi gua benar-benar bersyukur gua mendapat tips itu sebelum gua kuliah. Duduk di depan kelas adalah tips yang benar-benar berdampak besar dalam kehidupan kuliah gua. Banyak sekali pelajaran gua yang seharusnya ngga lulus, tapi malah jadi lulus pas-pasan hanya karena gua duduk di depan kelas.

Gua ngga benar-benar duduk depan kelas di semua mata kuliah, hanya di mata kuliah yang gua yakin gua bakal kesulitan. Itu khususnya di semester 1 dan 2. Waktu semester 5 yang lalu, ada satu pelajaran yang gua yakin tutup mata aja gua dapat A. Jadi di pelajaran itu gua jadi mahasiswa yang cukup brengsek. bolos, datang telat, tidur di kelas, pokoknya ngga beres dan tolong jangan ditiru. Tapi gua ngelakuin itu semua karena gua sudah yakin gua pasti dapat A disemua tugasnya.

Balik ke masa semester 1, waktu gua kesulitan dalam belajar teknik menggambar. Ada 1 mata kuliah yang sangat membuat gua kesulitan yakni Nirmana Datar (Nirdat). Nirdat adalah pelajaran dimana kita menyusun elemen-elemen desain terdasar untuk menciptakan kesan tertentu di mata. Nah, tugas-tugas dari mata kuliah Nirdat ini hanya untuk tangan-tangan orang telaten yang mampu menarik garis pakai pensil secara lurus dan mulus, atau menitik-nitikkan pola secara rapi dan teratur.

Gua bukan orang yang cocok dalam menggoreskan alat tulis. Tulisan tangan standar gua tuh mirip tulisan braille, habis nulis gua sendiri ngga bisa baca. Tangan gua selalu tremor kalau udah megang alat tulis. Lebih lagi gua ngga begitu punya sense visual waktu itu (ngga sekuat sekarang). Jadi gua udah yakin gua bakal ngga lulus dalam mata kuliah itu.

Lalu apa yang gua lakuin? gua duduk di depan kelas tepat di depan meja dosen waktu mata kuliah nirdat. Sehingga dosen nirdat selalu lihat muka gua duluan tiap pagi. Lalu gua juga dengan serius mempelajari teori-teori dari pelajaran tersebut. Walaupun gua kalah teknik at least gua ngga kalah teori. Setiap ada pertanyaan dari dosen tersebut gua berusaha ngejawab, setiap ada kesempatan bertanya gua berusaha bertanya.

Yang terjadi adalah dosen nirdat selalu manggil gua setiap dia butuh sesuatu. Kalau ketemu di luar kampus malah terkadang dosen nirdat yang nyapa duluan. Pernah waktu gua dapat tugas mata kuliah lain yang di suruh menggambar gedung kampus. Kebetulan dosen nirdat tersebut lewat depan gua, dan langsung ngasih tips menggambar ke gua.

Pernah suatu hari gua telat masuk mata kuliah nirdat karena kesiangan. Dan kebetulan waktu gua masuk, Dosen sudah memberikan brief tugas ke kelas gua. Biasanya nih, mahasiswa yang di posisi gua hanya bisa nanya ke teman sekelas apa brief dari tugasnya. Tapi pada waktu itu, Dosen tersebut secara pribadi memberi brief tugas kepada gua. Dia rela mengulan brief hanya untuk gua yang telat masuk kuliah, which made me feels really special :')

Pada akhirnya, gua tetap harus mengandalkan teknik gambar di UTS dan UASnya karena walaupun gua bagus di teorinya, yang harus dikumpulkan dalam UTS dan UASnya adalah karya gambar nirdat gua. Dan jelas aja gambar gua fail abis.

Seharusnya gambar gua dapat nilai 60, which is ngga lulus karena nilai standar 65. Tapi gua malah dapat nilai 70 di UTS dan UAS. Dan gua yakin itu pasti karena simpati dosennya sama gua. Makanya gua dibuat lulus.

Ketika lu ngga dekat sama dosen, Dosen ngga akan bersimpati sama lu dan ngga akan mempertimbangkan faktor-faktor lain selain karya yang lu kumpulin. Dan kalaupun dia mau bersimpati sama lu, ketika dia ngga ingat nama lu, dia ngga akan bisa membantu nilai ujian lu. Beda cerita dengan gua, karena gua selalu duduk di depan, Dosen jadi ingat nama gua karena sering minta bantuan sama gua. Dan karena gua juga aktif di kelas, Dosen juga jadi ngga tega buat ngebuat gua ngga lulus.

Pada semester 3. gua ketemu lagi dengan Dosen Nirdat tapi kali ini dia mengajar mata kuliah yang berbeda. Dan pada mata kuliah ini, tampak hasil dari gua duduk di depan dan aktif di kelas. Pada awal perkuliahan, dosen tersebut bertanya pada gua.

"Dicky, kamu jadi komti ya?" tanya dosen ke gua. (Komti itu maksudnya ketua kelas)
"Bukan pak.. Kelas ini udah ada komti, Tuh si Ivan yang duduk di belakang..." jawab gua
"Ngga, ngga... kamu jadi komti ya di mata kuliah ini" balas dosen gua dengan tegas
"Loh? Terus si Ivan gimana pak? dari semester 1 dia udah selalu jadi komti kita", Gua benar-benar bingung dengan pernyataan dosen gua kali ini.
"Ngga.. di mata kuliah saya pokoknya kamu komtinya ya..."
"ehmm... oke deh pak" jawab gua ragu.

Setelah dialog kecil itu, Dosen gua langsung kedepan kelas dan membuat pengumuman.

"Ok, sebelum kita mulai. Saya kasih tahu dulu kalau di mata kuliah ini, Dicky Salim yang jadi Komtinya. Dan ya tentu saja, pasti ada nilai tambahan buat dia nantinya."

Perasaan gua sangat campur aduk waktu gua dengar kalimat terakhir itu. Bingung, Kaget, plus takut di sinisin sama teman-teman kelas. Masalahnya gua bukan secara volunteer mengambil posisi komti tersebut, dosen gua yang langsung nawarin ke gua dan langsung menyatakan di awal perkuliahan bahwa gua akan mendapat nilai tambahan secara cuma-cuma.

Dan jelas aja di mata kuliah itu gua jadi lebih tenang karena walaupun karya gua jelek. Tapi gua udah memegang nilai tambahan yang minimal akan membuat nilai gua setidaknya lulus dengan nilai pas-pasan. Tanpa nilai tambahan itu gua yakin gua ngga akan lulus dalam mata kuliah itu. Semua berawal dari duduk di depan kelas.

Ada banyak lagi pengalaman yang gua dapat karena duduk didepan kelas, dan semuanya adalah pengalaman yang sangat gua syukuri. Jadi untuk kalian mahasiswa yang baru mau kuliah (ngga hanya DKV). Dengarkan tips dari gua. Duduk depan kelas dan aktif dalam pelajaran benar-benar bisa menyelamatkan nilai lu ketika lu kesulitan dalam suatu mata kuliah.

Selain duduk depan kelas dan aktif dalam pelajaran. Gua masih punya 4 tips lain lagi yang akan membantu kalian khususnya mahasiswa DKV untuk bertahan dalam perkuliahan. Kalian bisa lihat tipsnya di sini :)

No comments:

Post a Comment